Fauziah Islami Writer at Disaya. An aquarius girl who loves music, watching movies and of course writing.

Bisnis Multi Level Marketing, Pantaskah Ditekuni?

9 min read

Bisnis Multi Level Marketing, Pantaskah Ditekuni

Kalau boleh jujur, saya juga sebenarnya pernah menekuni bisnis Multi Level Marketing mulai dari sejak masih kuliah hingga setelah menikah dan dari sanalah saya banyak belajar Leadership, Public Speaking, dan terutama banyak membentuk mental entrepreneur saya.

Meski banyak sisi positif yang bisa kita dapatkan dengan menjadi member dari sebuah MLM, namun bukan rahasia lagi bahwa dalam pandangan masyarakat kita khususnya di Indonesia, MLM menyandang citra negatif.

Sehingga ketika mereka ditawarkan peluang yang terjadi adalah Auto Penolakan.

Kenapa bisa begitu?

Pertama, sifat segelintir pebisnis MLM yang suka mengumbar janji berlebihan kepada prospek. Kedua, banyaknya praktik money game yang mengatasnamakan Multi Level Marketing. Padahal money game itu sendiri sangat jelas illegal alias terlarang.

Apa Itu Bisnis Multi Level Marketing

Bisnis Multi Level Marketing

Multi Level Marketing atau yang sering disingkat MLM, berasal dari bahasa Inggris. Kata Multi artinya banyak, Level artinya jenjang atau tingkat dan Marketing adalah pemasaran.

Maka, Multi Level Marketing bisa kita artikan sebagai pemasaran berjenjang banyak. Disebut perusahaan MLM sebab di dalam systemnya menggunakan model penjualan berjenjang yang berlevel-level atau bertingkat-tingkat.

Bisnis Multi Level Marketing juga sering kita sebut sebagai Network Marketing.

Hal ini disebabkan karena member dari sebuah perusahaan MLM semakin bertambah banyak dan membentuk jaringan kemitraan atau network dimana jaringan ini adalah bagian dari sistem pemasaran dari perusahaan.

Jaringan ini terdiri dari orang-orang yang bekerja melakukan aktivitas pemasaran dan penjualan. Jadi, member atau konsumen sendirilah yang melakukan pemasaran kepada calon pelanggan lainnya atau member baru.

MLM juga sering disebut sebagai penjualan langsung (direct selling).

Hal tersebut disebabkan karena proses penjualan produk perusahaan MLM memang secara langsung ke konsumen atau end user.

Perusahaan MLM Tidak menggunakan perantara seperti toko, kedai, warung dan lain sebagainya, karena sistem pemasaran dan penjualan yang digunakan adalah direct selling.

Tapi om, saya sering menemukan produk MLM di Toko-toko atau Apotik, itu bagaimana?

Nah biasanya yang seperti itu hanya dilakukan oleh member sendiri sebagai salah satu bentuk ikhtiarnya mendapatkan pelanggan baru.

Jika pun ada Toko khusus yang menjual produk MLM, umumnya mereka adalah perwakilan dari perusahaan MLM di daerah tertentu yang sering disebut sebagai Stockist.

Nah, biasanya di stockist tersebut hanya melayani member saja, jikapun ada non-member yang ingin membeli produk, biasanya akan berbeda harga yang diberikan.

Sejarah Bisnis Multi Level Marketing

Bisnis Multi Level Marketing

Oke, istilah MLM sudah kita bahas di atas, selanjutnya kita sedikit membuka lembaran sejarahnya.

Awal mula Direct Selling muncul saat The California Perfume Company yang ada di New York mulai beroperasi, yaitu pada tahun 1886 di mana Pendirinya bernama Dave Mc Connel.

Mc Connel lalu menjadikan Mrs. Albee sebagai California Perfume Lady yang pertama, yang bertugas melakukan aktifitas penjualan langsung dari rumah ke rumah.

Kemudian pada tahun 1939, perusahaannya berubah nama menjadi Avon. Mrs. Albee lalu dijadikan sebagai seorang pioneer dalam penjualan langsung atau direct selling.

Selanjutnya pada tahun 1934 di California, muncul perusahaan yang bernama Nutrilite yang menggunakan sistem penjualan baru, di mana perusahaan ini memberikan komisi tambahan kepada setiap distributor independen yang sukses merekrut serta melatih dan membantu para distributor baru yang juga akan ikut menjualkan produknya.

Dengan cara ini, maka pihak distributor akan selalu melakukan rekrutmen agar bisa memperoleh anggota baru sehingga dapat menerima komisi tambahan yang lebih banyak.

Kemudian pada tahun 1956, muncullah perusahaan Shaklee dan pada tahun 1959 muncul lagi perusahaan yang bernama Amway dengan sistem penjualan yang sama di mana dari kedua perusahaan ini kemudian lahirlah istilah Multi Level Marketing.

Jadi, asal mula bisnis Multi Level Marketing ini dimulai dengan model penjualan direct selling. Dan tentunya, pada perkembangannya MLM juga terus mengalami perubahan hingga saat ini.

Di Negara kita sendiri, bisnis MLM sudah masuk sekitar tahun 80an, dan perlu kamu tahu bahwa sudah jutaan orang yang mencari penghidupan dari system ini dan sudah ada ratusan produk barang dan jasa yang diperjual belikan dengan system MLM ini.

Prinsip Kerja Bisnis Multi Level Marketing

prinsip kerja Bisnis Multi Level Marketing

Tidak hanya dalam perusahaan konvensional pada umumnya, MLM juga memiliki prinsip kerja yang harus dipatuhi dan menjadi aturan tersendiri di dalam bisnis ini agar bisa memperoleh keuntungan besar.

Sebenarnya prinsip kerja bisnis Multi Level Marketing itu mudah dimengerti namun akan butuh usaha besar saat melakukannya. Kamu tidak boleh berpikir bahwa, saat kamu menjadi member kamu akan auto Kaya. No, No, No!

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas bahwa bisnis MLM lebih identik dengan pemasaran dari mulut ke mulut (maksudnya bukan mulut ketemu mulut lho ya, Hiks) sehingga lebih bisa mendapatkan kepastian dalam penjualan.

Selain itu, dalam bisnis MLM sering kita temukan istilah up-line dan down-line.

Up-line adalah sebutan tenaga penjual yang memiliki member dalam jaringan distribusinya yang disebut sebagai down line. Jadi kalau bisa dibilang, up-line bisa disebut sebagau atasan dari down-line.

Seorang Down-line, bisa juga menjadi up-line dalam waktu bersamaan jika ketika sudah punya member di bawahnya.

Tapi secara pribadi saya lebih suka menyebut hubungan antara upline dan downline sebagai Mitra atau Partner.

Karena pada prinsipnya, setiap member apapun posisinya apakah sebagai upline atau downline, masing-masing mereka punya kesempatan dan peluang yang sama untuk memperoleh hasil dari kerja kerasnya masing-masing.

Jadi, saya mau mengatakan bahwa di dalam bisnis MLM juga berlaku prinsip di mana siapa yang kerja keras, konsisten, semangat, dan pantang menyerahlah yang akan merasakan nikmatnya.

Seorang downline bahkan bisa lebih sukses dibanding uplinenya. Dan saya sendiri telah banyak menyaksikan fakta ini.

Tips Memilih Bisnis Multi Level Marketing yang Baik

Buat kamu yang berniat menjalankan bisnis ini, saya sarankan untuk selalu waspada dan berhati-hati sebelum bergabung, karena ada banyak jenis Bisnis MLM yang bermunculan dan sering melakukan penipuan.

Berikut ini saya coba bagikan tips agar kamu bisa aman dan nyaman dalam menjalankan bisnis MLM ini:

1. Pilih Perusahaan MLM yang Terdaftar di APLI

Tips Memilih Bisnis Multi Level Marketing yang Baik

APLI adalah singkatan dari Asosiasi Penjual Langsung Indonesia yang merupakan asosiasi yang mewadahi berbagai perusahaan MLM yang beroperasi di Negara ini.

Agar sebuah perusahaan MLM bisa bergabung dengan APLI ini, ia harus memenuhi sejumlah persyaratan agar bisa memperoleh sertifikasi.

Selain itu, perusahaan MLM yang menjadi anggota dari APLI adalah perusahaan yang hanya dianggap betul-betul memenuhi persyaratan sebagai perusahaan penjualan langsung.

Dari APLI inilah Kamu akan mampu mengenali mana perusahaan yang MLM yang baik dan yang bukan.

Kamu bisa lihat di website resmi APLI untuk mengecek perusahaan apa saja yang sudah tergabung di dalam APLI

Jadi hal yang paling utama yang harus kamu pastikan sebelum bergabung adalah pastikan perusahaan tersebut sudah menjadi anggota APLI. Jika tidak, lebih baik cari yang lain.

2. Mempunyai Badan Hukum yang Jelas

Tips Memilih Bisnis Multi Level Marketing yang Baik

Tidak hanya memastikan keanggotaannya di APLI, sebuah perusahaan MLM yang baik bisa kamu lihat dari badan hukum yang dimilikinya.

Perusahaan MLM juga dituntut untuk mempunyai badan hukum yang jelas. Minimal berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang sudah mengantongi Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) dan NPWP.

Dengan adanya badan hukum ini, dapat dikatakan bahwa mereka telah siap mempertanggungjawabkan bisnis tersebut kepada member-membernya dan juga kepada pelanggan lain yang memakai produk mereka.

3. Punya Produk Beragam

Tips Memilih Bisnis Multi Level Marketing yang Baik

Beragam produk tidak harus berarti banyak varian. Bagi saya minimal memiliki 2 produk unggulan dengan fungsi dan fitur yang berbeda.

Tapi, dengan produk yang beragam, tentunya Kamu akan memiliki kesempatan yang besar dan mudah untuk bisa mendapatkan pelanggan baru dan atau menjaring member baru.

Selain itu pula, kamu lebih leluasa memilih produk yang sesuai dengan kemampuan modal kamu.

Oh iya, kamu juga perlu memastikan bahwa produk-produk dari perusahaan MLM itu telah memiliki jaminan atas kualitas barang dan jasa yang dijualnya.

Jadi agar bisa menjalakan bisnis Multi Level Marketing yang aman, nyaman dan menguntungkan, pilihlah perusahaan yang tidak hanya menyediakan produk yang beragam, tapi juga memiliki jaminan atas kualitas produk yang ada.

4. Sistemnya Mendukung Kesuksesan Distributor

Tips Memilih Bisnis Multi Level Marketing yang Baik

Jika sebuah perusahaan MLM mempunyai sistem yang baik untuk bisa membantu para member atau distributornya agar bisa sukses, maka Kamu juga berpeluang untuk sukses.

Kamu harus memastikan sistem yang diterapkan dalam perusahaan tersebut sudah teruji dan terbukti mampu melahirkan banyak orang sukses baru.

Bisa dijalankan oleh semua usia dan kalangan, dari beragam latar belakang, pekerjaan, pendidikan, gender, bahkan oleh mereka yang tidak punya pengalaman bisnis sama sekali.

Biasanya perusahaan MLM yang mempunyai sistem yang baik ini bisa dilihat minimal dengan adanya tools kit, seperti buku-buku penunjang, materi-materi yang memberikan motivasi dan teknik, serta berbagai macam pertemuan yang bisa dihadiri.

PENTING!! Jangan sekali-kali percaya dan kamu wajib waspada jika menemukan perusahaan MLM yang menjanjikan hasil yang bombastis tanpa harus kerja keras.

5. Upline Mau Membantu Downline untuk Berkembang

Tips Memilih Bisnis Multi Level Marketing yang Baik

Salah satu wujud dari sebuah sistem perusahaan MLM yang baik adalah jika budaya saling membantu sesama member itu ada, yaitu di mana upline selalu membantu downline-nya untuk terus berkembang.

Jika ada yang menawarkan kamu, cobalah hadiri pertemuannya, dan lihatlah bagaimana cara mereka memperlakukan downline-nya.

Jika para upline di bisnis Multi Level Marketing tersebut hanya pandai berkata-kata manis, memberikan motivasi dan membiarkan para downlinenya bekerja sendirian seperti anak ayam kehilangan induk, maka sebaiknya Kamu tidak perlu gabung.

Umumnya sebuah bisnis MLM yang sehat, para upline akan aktif memberikan support berupa bantuan, pembinaan, dan membagikan ilmu marketing kepada downline mereka.

Bahkan, dari pengalaman saya, upline yang punya integritas akan turun tangan di lapangan mendampingi downlinenya melakukan presentasi dan mengajarkan cara atau metode agar downline-nya bisa naik level.

6. Diterima di Pasar Nasional

Tips Memilih Bisnis Multi Level Marketing yang Baik

Ciri dari sebuah perusahaan MLM yang baik dan bonafit juga dapat kita lihat dari skala perusahaan tersebut.

Jika Perusahaan MLM tersebut belum berskala Nasional atau sistem dan produnya belum diterima secara nasional, maka sebaiknya berhati-hati.

Agar kamu bisa sukses dalam bisnis MLM, sebaiknya pilihlah perusahaan yang system dan produknya sudah berskala nasional atau yang bisa diterima oleh market Nasional.

Karena saya juga pernah ditawarkan sebuah produk MLM berupa Software. Bagi saya, software yang ditawarkan tersebut lumayan bagus dan bermanfaat.

Tapi sayangnya, ketika saya bertanya banyak hal terkait software tersebut, yang bersangkutan tidak dapat menjelaskan dengan baik, bahkan distributornya sendiri tidak terlalu paham penggunaannya.

Saya tidak perlu sebutkan nama Softwarenya, dari sisi Fitur memang sangat bagus, hanya saja dalam penggunaannya hanya orang yang sudah terbiasa menggunakan perangkat teknologi yang cocok, sehingga dapat saya katakan bahwa marketnya sangat terbatas.

Oh ya, dengar-dengar perusahaan MLM tersebut sudah tutup jauh sebelum saya menulis artikel ini. Hehe..

7. Sistemnya Fair Bagi Semua Member

Tips Memilih Bisnis Multi Level Marketing yang Baik

Sering kira dengar alasan penolakan sebagian besar orang untuk bergabung di MLM karena dianggapnya hanya menguntungkan mereka yang sudah bergabung lebih dulu.

Memang sih, secara kasat mata bisa dikatakan pernyataan itu benar.

Namun seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya di atas, bahwa perusahaan MLM yang baik umumnya akan berlaku adil ke setiap membernya, dan mereka akan menyediakan support system di mana semua membernya bisa memperoleh keberhasilan selama ia mau berusaha keras dan mengikuti prinsip serta budaya kerja yang ada.

Jadi sekali lagi, baik upline atau downline semuanya wajib bekerja keras jika ingin sukses di Bisnis ini. Dengan sistem yang seperti ini, maka siapapun akan diuntungkan meski mereka baru bergabung.

Ada orang yang sudah 5 tahun bergabung di sebuah perusahaan MLM tapi tidak mendapatkan apa-apa, ada juga yang baru 6 bulan join namun sudah bisa membiayai orang tuanya di kampung.

Apa yang membedakan keduanya?

Sekali lagi jawabannya adalah Kerja keras, komitmen, integritas, konsistensi, dan semangat pantang menyerah.

8. Harga Produk yang Dijual Masuk Akal

Tips Memilih Bisnis Multi Level Marketing yang Baik

Bukan Cuma varian produk yang beragam yang patut Kamu cek, komponen harga juga harus menjadi bagian yang wajib Kamu cermati. Karena dari harga produk itu juga bisa Kamu jadikan salah satu indikasi sehat atau tidaknya bisnis tersebut.

Lihat apakah produknya dijual dengan harga yang wajar sesuai dengan kualitas produknya.

Jika harganya dianggap terlalu tinggi dari kualitas yang ada dan juga sangat jauh bedanya dari harga produk sejenis di pasaran, maka sebaiknya juga berhati-hati.

MLM yang sehat, baik dan mumpuni, umumnya penghasilan para membernya tidak berpatokan dari harga produk yang dibanderol berkali-kali lipat, akan tetapi berasal dari jumlah pembeli barang yang banyak dan terjadi repeat order yang tinggi karena konsumen puas dengan kualitas produknya.

9. Memiliki Support Sistem yang Baik

Tips Memilih Bisnis Multi Level Marketing yang Baik

Terakhir tips untuk memilih bisnis MLM yang baik dari saya adalah dengan melihat support sistemnya. Jika sebuah perusahaan MLM tidak memiliki support system, lebih baik tidak usah bergabung.

Support sistem ini sendiri punya peran penting dalam membantu kesuksesan distributor-distrubutornya. Mulai dari adanya tools kit yang saya sebutkan sebelumnya, pelatihan-pelatihan pengembangan diri, seminar-seminar, dan support center yang bisa melayani keluhan setiap member.

Support center sendiri bisa berwujud offline dengan adanya kantor cabang di setiap wilayah ataupun layanan support online. Yang terpenting adalah support center ini mudah untuk diakses oleh seluruh member.

Penghasilan dari Bisnis Multi Level Marketing

Penghasilan dari Bisnis Multi Level Marketing

Mungkin kita sering bertanya dalam hati, berapa sih penghasilan seorang distributor atau pelaku bisnis Multi Level Marketing? Betulkah orang yang bergabung di MLM bisa mendapatkan penghasilan?

Jangan dulu berpikir tentang Kapal Pesiar, Mobil Mewah, Rumah mewah dan sebagainya. Sudah, lupakan saja barang-barang itu, bukan berarti tidak bisa diwujudkan, tapi saya lebih mengajak kamu lebih realistis aja dulu.

Oke, meski saya sudah tidak menjalankan bisnis ini, saya ingin memberi gambaran bahwa seorang distributor yang yakin (bukan sekedar ingin) dan konsisten (bukan sekedar gigih) dalam waktu 2 tahun bisa memperoleh bonus bulanan yang nilainya setara dengan gaji manajer dari perusahaan besar.

Dan sesuai pengalaman dan pergaulan saya, tidak sedikit orang Indonesia yang membuktikannya, bahkan di Makassar sendiri tempat saya tinggal banyak yang merasakannya.

Yang penting syaratnya tadi, pastikan 9 Tips di atas terpenuhi.

Tapi tunggu dulu, jika melihat di sekitar kita! Kenapa justru lebih dari 95% dari mereka terjungkal bahkan terpental, jatuh dan tak berdaya?

Penyebab utamanya adalah bahwa mayoritas dari mereka menganggap bisnis Multi Level Marketing tidak lebih dari sekedar bisnis sampingan. Sehingga apa yang mereka terima juga hanya sampingan.

Padahal sudah menjadi hukum alam, jika kamu ingin berhasil, baik dalam karir, bisnis, kamu harus bekerja keras, konsisten dan pantang menyerah. Tidak terkecuali dalam menjalankan bisnis MLM.

Saran saya, jika kamu memang sudah memutuskan mau berbisnis MLM, maka jangan perlakukan bisnismu itu sebagai kegiatan sampingan. Meskipun di waktu yang bersamaan kamu punya pekerjaan yang lain.

MLM juga membutuhkan keseriusan sejati persis seperti keseriusan yang kamu dedikasikan pada karir atau bisnis kamu yang lain selama ini! Tidak lebih, tidak kurang!

Baca Juga:

Manfaat Menekuni Bisnis MLM

manfaat bisnis multi level marketing

Selain penghasilan, MLM juga mempunyai banyak manfaat lain yang bisa kamu peroleh, yang bahkan bagi saya jauh lebih berharga daripada bonus materi yang didapatkan. Apa itu? Jaringan atau relasi.

Bayangkan saja, dalam waktu 3 bulan saja, seorang distributor MLM bisa berkenalan dengan minimal 50 orang baru, dari latar belakang yang berbeda-beda.

Bisa jadi, dari orang-orang baru ini kita dapat menemukan partner baru dalam mengembangkan peluang-peluang yang lain di kemudian hari.

Selain itu, manfaat lainnya adalah pengembangan diri. Pertemuan demi petemuan yang kamu ikuti, baik dengan calon member maupun sesama member, secara otomatis akan mengasah kemampuan komunikasi kamu.

Lebih jauh dari itu juga, saat kamu memotivasi dan melatih para downline kamu, maka tanpa disadari sebenarnya kamu juga telah membentuk kemampuan leadership untuk diri kamu sendiri.

Nah, seiring kemampuan dan kepribadian kamu semakin terasa dan terbentuk, maka member lain yang ada disekitar kamu juga akan ikut terbentuk dan menduplikasi apa yang kamu lakukan. Apalagi didukung oleh support system yang baik.

Inilah dalil nomor 1 mengapa akhirnya Robert Kiyosaki terkuak pikirannya dan melalui buku-bukunya mendorong orang-orang seantero bumi untuk bercengkrama dengan MLM.

Tak dapat dipungkiri bahwa, uang, relasi, dan pengembangan diri menjadi tiga daya pikat utama bisnis Multi Level Marketing.

Pantaslah jika Dahlia Herlina mendefinisikan MLM sebagai Meet, Learn, and Multiply (Bertemu, belajar dan melipatgandakan) dimana ketiga kata tersebut diulas dan dikupas tuntas oleh pakar MLM Andrias Harefa dalam karya-karyanya.

Itulah sedikit hal yang bisa saya sampaikan, jika ada yang ingin ditambahkan silahkan tuliskan di kolom komentar.

Thanks dan Semoga Bermanfaat

Disaya Aja

Fauziah Islami Writer at Disaya. An aquarius girl who loves music, watching movies and of course writing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *