Fauziah Islami Writer at Disaya. An aquarius girl who loves music, watching movies and of course writing.

Cermati Cara Membuat Laporan Laba Rugi Sederhana untuk Pelaku Usaha

3 min read

Cermati Cara Membuat Laporan Laba Rugi Sederhana Untuk Pelaku Usaha

Setelah beraktivitas selama periode tertentu, sebuah usaha membutuhkan catatan untuk melihat dan menghitung keuntungan atau kerugian. Bukan hanya perusahaan besar, pengusaha kelas kecil dan menengah juga penting untuk mengetahui cara membuat laporan laba rugi sederhana. Laporan ini akan memberikan pantauan sederhana kepada pengusaha, terkait laba usaha yang telah didapatkan.

Laporan ini disebut juga profit and loss statement. Cara membuatnya pun bisa sangat beragam, karena memang dikenal banyak model pembuatan laporan keuangan jenis ini.

Profit and Loss pada perusahaan besar, bahkan harus dipublikasikan di media cetak nasional, bersamaan dengan neraca dan arus kas perusahaannya.

Manfaat Menyusun Profit and Loss

Manfaat Menyusun Profit and Loss

Tidak terbatas untuk perusahaan besar saja, pengusaha kecil juga bisa merasakan manfaat jika secara berkala membuat laporan ini.

Apalagi, cara membuat laporan laba rugi sederhana bisa dipelajari dan dengan mudah dipraktekkan oleh siapa pun.

1. Sumber Evaluasi Perusahaan

Sesuai dengan tujuan utamanya bahwa laporan laba rugi akan menampilkan berapa besaran laba dan juga kerugian usaha, maka laporan ini adalah bahan evaluasi bagi perusahaan.

Laporan laba dan rugi tentu menjadi pedoman yang kuat untuk melihat apakah selama kurun waktu tertentu, perusahaan telah berjalan dengan baik atau belum.

Berbagai jenis laba yang tercantum di dalam laporan ini akan menjadi indikator, apakah uang yang diterima sudah bisa dianggap keuntungan bersih atau belum.

Bukan hanya laba bersih, tetapi laporan ini juga menyajikan laba kotor, laba operasional, dan laba sebelum pajak.

Hal tersebut sekaligus menjadi bahan evaluasi, apakah perusahaan sudah melakukan kewajiban membayar biaya operasional dan pajak dengan semestinya.

2. Pengingat Pembayaran Pajak

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa laporan ini menampilkan komponen laba sebelum pajak. Hal tersebut berarti, pemilik perusahaan dapat membaca laporan ini untuk mengetahui rutinitas atau ketaatan pembayaran pajak perusahaannya.

Ada kalanya pemilik hanya memberikan kepercayaan kepada pelaksana, namun tidak sedikit yang menyalahgunakan kewenangan tersebut.

Dengan adanya laporan laba rugi, para owner bisa mengevaluasi sekaligus melakukan cross-check pada bukti pajak yang dilampirkan pada laporan berkala.

Alhasil, tidak akan terjadi tunggakan atau tagihan pajak susulan, karena terlewat melunasi kewajiban tax karena luput kontrol oleh owner.

3. Melihat Efisiensi Perusahaan

Pada tampilan profit and loss, tercantum banyak komponen untuk dijadikan indikator efisiensi sebuah usaha. Hal tersebut akan tercermin ketika dicari perbandingan revenue serta expenses.

Manakala revenue atau kas masuk masih harus tergerus operational cost, berarti pelaku usaha belum efisien memanfaatkan hasil usahanya. Meskipun efisiensi perusahaan tidak selalu berbanding lurus dengan laba yang dihasilkan.

Namun setidaknya, hal tersebut dapat dibandingkan antara revenue dan expenses. Inefisiensi diindikasikan terjadi manakala terdapat lonjakan biaya atau expense, dengan besar pemasukan yang tidak berimbang.

Biaya adalah salah satu faktor penggerus keuntungan selain pajak. Oleh karenanya, membaca laporan laba rugi adalah cara lain untuk mengendalikan biaya atau beban usaha.

Cara Membuat Laporan Laba Rugi Sederhana

Cara Membuat Laporan Laba Rugi Sederhana

Adanya manfaat dari menyusun laporan laba rugi, tentu semakin membuat para pelaku usaha cermat dalam mengelola usahanya.

Itulah sebabnya, diperlukan pengetahuan cara membuat laporan laba rugi sederhana, sepanjang menampilkan informasi keuangan yang komprehensif.

1. Persiapkan Jurnal Transaksi

Sebagai langkah awal, pelaku usaha dapat mempersiapkan atau mencatat setiap transaksi ke dalam jurnal.

Semua kegiatan usaha, baik yang mendatangkan atau mengeluarkan uang, harus memiliki catatan secara rinci. Minimal, pelaku usaha mencatat tanggal, keterangan transaksi, serta nominal yang masuk atau keluar.

Jurnal transaksi harus dicatat sedetail mungkin, agar terlihat berapa dan apa saja transaksi yang menjadi lahan pendapatan dan juga expenses.

Pencatatan transaksi ini bisa dilanjutkan ke buku ledger, supaya bisa mengklasifikasikan revenue serta expenses selama periode usaha.

2. Menuliskan Nama Perusahaan

Meskipun dibuat dalam model simpel, membuat profit and loss statement tetap harus menunjukkan nama perusahaan yang  membuatnya.

Penulisan nama terletak di bagian paling atas dari profit and loss, sebelum tabel. Cantumkan spesifik penyebutan usaha, misalnya ‘CV. Damai Sejahtera’ dan sebagainya.

Hal tersebut tampak sepele, namun penyebutan ini merupakan format standar dari laporan laba rugi sesuai dengan pedoman akuntansi.

Di samping itu, manakala dipublikasikan, akan semakin memperjelas status perusahaan, apakah merupakan usaha perseorangan maupun sudah go public serta listing saham.

3. Tuliskan Nama Pelaporan

Dalam dunia akuntansi, terdapat lebih dari satu laporan keuangan. Masih terdapat jenis lain seperti balance sheet (neraca), Capital Statement atau Perubahan atas Ekuitas, serta Cash Flow Statement.

Terkait publikasi di media massa, perusahaan bahkan harus menambahkan catatan atas Financial Statement untuk tambahan informasi.

Dengan demikian, meskipun memiliki model sangat spesifik, jangan lupa mencantumkan tulisan ‘Laporan Laba Rugi’ di badan atas.

Pencantuman nama tadi, diletakkan setelah mencantumkan identitas usaha dengan jenis font dan ukuran normal serta formal. Setelah menuliskan nama laporan, tuliskan juga periode laporan.

Umumnya laporan laba rugi dibuat dalam kala bulan. Maka, cantumkan periode misalnya’ Juni 2021’ untuk menunjukkan posisi laba atau rugi perusahaan hingga akhir Bulan Juni 2021.

4. Sajikan Total Pendapatan

Sesuai dengan komponen utamanya yaitu pendapatan, di mana sebelumnya pelaku usaha sudah dibantu dengan melakukan pencatatan di ledger terkait semua transaksi, maka catatan tersebut merupakan sumber awal dibentuknya profit and loss.

Hal itu karena setiap transaksi yang menyajikan uang masuk, akan dikategorikan menjadi revenue bagi pelaku usaha. Revenue pada dasarnya merupakan arus kas masuk.

Dengan mengumpulkan berbagai pendapatan selama periode usaha, pada akhirnya akan didapatkan informasi tentang total pendapatan selama periode berjalan.

Jenis pendapatan dapat dilihat dari pemasukan karena aktivitas usaha yang dinamakan pendapatan operasional.

Selain itu, pendapatan dari hasil penyewaaan aset ditulis sebagai pendapatan sewa. Jika ada pendapatan lainnya, keterangan ‘pendapatan lain-lain’ dapat dijadikan kategori pendapatan berikutnya.

5. Penyajian Beban atau Biaya

Lawan dari pendapatan adalah beban atau expenses. Sebagaimana halnya pendapatan merupakan arus kas masuk, maka beban adalah sebaliknya.

Ketika terjadi aktivitas yang menyebabkan perusahaan mengeluarkan uang, maka catat transaksi tersebut sebagai beban atau pengeluaran biaya. Pengeluaran biaya operasional bisa disebabkan oleh banyak aktivitas usaha.

Bukan hanya dalam hal operasional seperti biaya pembelian barang, atau biaya pengiriman barang, tapi ada kalanya beban dikeluarkan karena adanya potongan administrasi tabungan atau giro pada bank.

Baca Juga:

Selain itu, jika perusahaan memiliki pinjaman, pembayaran bunga juga tanggungan untuk diperhitungkan. Unsur lain yang ada adalah pajak. Meski berbeda, keduanya muncul dan mengurangi hitungan total revenue sebelumnya.

6. Memunculkan Profit/Loss

Bagian terakhir pada sajian ini yaitu berapa laba atau rugi perusahaan. Tampilan laba-rugi adalah tampilan akhir kondisi usaha, yang menunjukkan posisi laba atau sebaliknya.

Angka-angka tersebut didapatkan setelah mengkalkulasikan semua revenue yang ada serta expenses yang keluar, lalu dikurangi lagi dengan pajak. Hasil akhirnya menampilkan kondisi riil bagi para pelaku usaha.

Sekelumit pengetahuan yang bisa dipelajari tentang cara membuat laporan laba rugi sederhana, faktanya sangat penting agar perusahaan memantau kegiatan usahanya.

Meskipun di brankas terdapat banyak cash, belum tentu menunjukkan perusahaan untuk atau maju. Hal tersebut harus dibuktikan dengan laporan laba rugi yang dibuat secara rutin.

Disaya Aja

Fauziah Islami Writer at Disaya. An aquarius girl who loves music, watching movies and of course writing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *