Om Baldan Founder DISAYA Group | Pejuang Keluarga yang terus belajar banyak hal dan berharap keberkahan Ilmu dari para Guru Kehidupan.

Cara Menjual Desain di Shutterstock Lengkap Bagi Kontributor Pemula

3 min read

Memahami Cara Menjual Desain di Shutterstock Lengkap Bagi Kontributor Pemula

Dunia desain sangatlah menarik untuk ditekuni, bahkan beberapa platform memberikan komisi dari hobi tersebut. Shutterstock menjadi salah satu rekomendasi bila ingin menghasilkan pendapatan tambahan dari hasil unggahan gambar desain. Tentunya pemahaman mengenai cara menjual desain di Shutterstock perlu dipelajari khususnya bagi kontributor pemula.

Seorang kontributor tentu menginginkan hasil karyanya banyak diminati dan lekas terjual setelah diunggah.

Namun, ada beberapa penjelasan yang perlu dipelajari sebelum mencoba mengunggah karya. Termasuk cara menjual hasil desain serta kriteria yang diharapkan oleh Shutterstock.

Sebagai referensi, berikut informasi penting berkaitan dengan platform tersebut:

Apa Itu Shutterstock?

apa itu shutterstock

Sebuah karya di bidang fotografi sepatutnya dapat memperoleh apresiasi dari orang lain. Salah satu rekomendasi untuk memperoleh banyak views untuk sebuah karya seni adalah dengan mengunggahnya ke Shutterstock.

Platform ini menyediakan berbagai karya fotografi baik berupa desain, logo, gambar, dan video pendek yang diunggah oleh para kontributor di dunia.

Shutterstock banyak digemari bagi pecinta seni fotografi dan editing. Selain dapat berbagi, karya yang diunggah juga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi kontributor yang menekuninya.

Adapun cara menjual desain di Shutterstock hanya dapat dijalankan bagi orang-orang yang telah mendaftar sebagai kontributor dan mengunggah karya original.

Cara Menjual Sebuah Desain

Cara Menjual Sebuah Desain

Salah satu konten yang dapat dijual pada Shutterstock yaitu gambar desain. Sehingga sangat direkomendasikan bagi orang-orang yang menekuni dunia editing, baik dalam pekerjaan atau untuk menjalankan hobi saja.

Walau hanya sekedar hobi, kontributor juga akan memperoleh penghasilan berdasarkan jumlah unduhan gambar. Berikut penjelasan cara menjual desain di Shutterstock bagi pemula:

1. Rancanglah Sketsa Desain

Tahapan paling awal yang perlu dilakukan ketika mendesain gambar adalah dengan membuat sketsa. Biasanya sketsa dituliskan berupa coretan-coretan pada kertas.

Kontributor juga perlu membuatnya terlebih dahulu sebelum mulai mendesain. Sebab, sketsa yang telah dirancang merupakan dasar yang diperlukan agar karya yang diunggah bukanlah hasil menjiplak milik orang lain.

2. Buatlah Daftar Desain Lain Untuk Membandingkan

Sebelum mulai membuat desain, ada baiknya kontributor melihat berbagai foto yang telah diunggah di Shutterstock. Terutama pada kategori yang akan dipilih untuk mengunggah karya nanti.

Membuat perbandingan seperti ini sangatlah diperlukan untuk memastikan bahwa gambar desain yang akan dibuat benar-benar belum pernah ada.

3. Gunakan Software Untuk Merancang Vektor

Setelah memperoleh ide dan menyelesaikan sketsa, inilah saatnya untuk membuat desain gambar atau logo. Gunakan software yang paling dikuasai untuk merancang vektor, misalnya Coreldraw dan Adobe Illustrator.

Pastikan hasil akhir dari gambar memiliki format .Eps 8 atau 10 seperti yang telah ditetapkan pada platform Shutterstock.

4. Upload Pada Akun

Tahapan akhir setelah proses mendesain selesai adalah mengunggah karya melalui akun yang dimiliki. Pastikan memberikan nama yang sesuai dengan isi desain.

Tambahkan keyword agar gambar dapat dijangkau oleh banyak pengguna. Sehingga peluang untuk didownload menjadi semakin besar. Bukan tidak mungkin bila banyak yang tertarik untuk membeli hasil desain tersebut.

Kriteria Desain yang Dapat Dijual

Kriteria Desain yang Dapat Dijual

Mengunggah desain hingga terjual ke pembeli merupakan harapan bagi sebagian besar kontributor Shutterstock.

Tetapi tidak semua hasil desain dapat dijual pada platform ini, sebab ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Sehingga kontributor tidak boleh asal membuat desain atau mencontohnya dari platform lain.

Berikut 4 poin penting yang perlu diperhatikan sebelum mengunggah karya:

1. Karya Dibuat Sendiri

Sudah pasti kontributor harus mendesain karyanya sendiri, sehingga hasil plagiat dari platform lain sangat tidak diperbolehkan.

Plagiat yang dimaksud adalah tidak mencontoh desain orang lain, termasuk melakukan perubahan yang akan melanggar hak cipta. Unggahlah karya buatan sendiri, sebab resiko terberat ketika melanggar kriteria ini yaitu akun akan dibanned.

2. Bersifat Umum

Hindari penggunaan logo dari suatu produk ataupun nama-nama brand tertentu. Sebab, hal ini juga dapat dikategorikan pada pelanggaran hak cipta. Hanya konten bersifat umum yang dapat dijual pada platform ini.

Selain itu, buatlah desain yang tidak menyinggung sesuatu hal. Sehingga karya yang diunggah dapat dinikmati oleh siapa pun.

3. Desain Bersifat Kreatif

Memilih ide yang unik dan kreatif merupakan prinsip yang harus ditanamkan dalam berkarya. Sehingga orang lain tidak akan ragu untuk mengunduh bahkan membeli gambar desain yang diunggah.

Untuk membuat desain yang menarik, pilihlah topik yang sedang trend saat ini. Namun, buatlah karya dengan memberikan desain yang berbeda dibandingkan hasil desain lainnya.

4. Memilih Format yang Telah Ditentukan

Pemilihan format gambar desain sangat penting ketika mengunggahnya ke akun yang dimiliki. Adapun ketetapan pada Shutterstock, kontributor harus mengunggah karya dalam ekstensi .Eps 8 atau 10.

Untuk itulah, mungkin akan diperlukan software guna mengubah format gambar sesuai kriteria yang telah ditentukan oleh Shutterstock.

Tips Agar Desain Terjual di Shutterstock

Cara Menjual Desain di Shutterstock untuk Pemula

Kontributor yang mengirimkan karyanya ke Shutterstock akan memperoleh uang dari hasil download. Setidaknya untuk sebuah karya akan memperoleh $0,25 tiap satu kali unduhan, bayangkan bila ada banyak pengguna yang mengunduh desain tersebut.

Selain itu, desain yang menarik kemungkinan besar akan dibeli dengan harga fantastis oleh pengunjung yang tertarik.

Akan tetapi, tidak semua kontributor memperoleh keberuntungan tersebut. Sebab, pada beberapa kondisi terkadang jumlah unduhan sangat sedikit. Sehingga reward yang diperoleh juga tidak terlalu besar.

Baca Juga:

Selain konsistensi dalam mengirimkan karya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan oleh kontributor agar desain lekas terjual:

1. Memilih Konten yang Sedang Trend

Berbagai informasi saat ini mudah digali melalui internet dan media sosial. Sehingga apa-apa yang viral dapat diketahui dengan cepat. Cobalah untuk membuat desain yang berkaitan dengan topik terkini.

Misalnya bila saat ini sedang viral menu makanan tertentu, maka kirimkan karya berupa desain atau logo berkaitan dengan makanan tersebut.

2. Pilihlah Keyword yang Tepat

Penambahan keyword berfungsi agar pengguna lain dapat dengan mudah menemukan karya yang diunggah. Pilihlah keyword yang berkaitan dengan desain yang diupload.

Pergunakan batas keyword yang diberikan oleh Shutterstock agar semakin banyak orang yang melihat karya tersebut. Bukan tidak mungkin bila cara ini mampu mendatangkan pembeli yang tertarik dengan tema desain.

3. Mengisi Deskripsi Karya

Salah satu cara menjual desain di Shutterstock agar semakin diminati pembeli adalah dengan menuliskan deskripsi yang jelas. Sehingga orang yang melihat karya dapat memahami target yang ingin dicapai oleh kontributor.

Di samping itu, pastikan mengirim desain sesuai kategori yang telah tersedia di Shutterstock.

Itulah informasi mengenai cara menjual desain di Shutterstock dan penjelasan lainnya yang akan sangat membantu kontributor pemula. Platform ini sangat direkomendasikan bagi pecinta fotografi dan editing untuk menyalurkan hobi.

Di samping itu, kontributor juga akan memperoleh penghasilan bila menekuninya dengan sungguh-sungguh dan rajin mengunggah konten sesuai kriteria yang ditentukan.

Disaya Aja

Om Baldan Founder DISAYA Group | Pejuang Keluarga yang terus belajar banyak hal dan berharap keberkahan Ilmu dari para Guru Kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *