Fauziah Islami Writer at Disaya. An aquarius girl who loves music, watching movies and of course writing.

Ini Perbedaan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan

3 min read

perbedaan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan

Menggeluti dunia bisnis, terutama pada sektor perdagangan, seringnya membenturkan para pelaku usaha pada perbedaan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan.

Kedua istilah tersebut sering disama artikan sebagai modal awal sebelum barang dijual. Padahal, kedua komponen tersebut memiliki arti yang sangat berbeda, meskipun keduanya sama-sama menentukan harga jual.

Sebagai awalan, seorang pedagang harus terlebih dulu mengetahui pola bisnisnya. Dari mana ia mendapatkan bahan baku, bagaimana detail prosesnya, berapa banyak pekerja dan waktu yang dibutuhkan.

Hal itu menjadi penting, karena merupakan unsur yang akan muncul ketika akan menentukan harga produksi maupun harga jual.

Mengenal Real Production Cost

Mengenal Real Production Cost

Sebuah istilah yang umum dikenal yaitu Real Production Cost sebagai harga pokok dari produksi. Secara sepintas akan memiliki arti harga awal sebelum barang dijual.

Pengertian tersebut tidak salah, namun juga kurang tepat jika membandingkan adanya poin signifikan yang menjadi perbedaan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan.

Guna mengetahui lebih detail tentang istilah di sektor dagang ini, perlu kiranya dipahami dulu bagaimana alur sebuah usaha dagang.

Memulai bisnis di dunia perdagangan, seseorang akan bertemu dengan alur dari hulu ke hilir. Alur dimulai ketika menemukan raw material.

Dalam hal mana, material tersebut bukan hanya diperlukan kualitasnya, akan tetapi juga harus dibandingkan harganya, dari penyedia satu dengan yang lainnya. Setelah mendapatkan bahan baku yang sesuai baik kualitas maupun harga, langkah selanjutnya adalah memahami setiap detail prosesnya.

Ketika mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi, atau bahkan menjadi bahan jadi, tentu akan muncul kebutuhan tambahan yang juga harus diperhitungkan biayanya.

Sebagai contoh, pengolahan ketela menjadi keripik, pengusaha memerlukan mesin pemotong dengan bahan bakar bensin atau solar untuk menggerakkannya. Adanya mesin ini berguna dalam hal meningkatkan kuantitas serta mempercepat proses.

Dengan demikian, kebutuhan mesin sekaligus dengan bensin sebagai bahan bakarnya, merupakan cost tambahan yang harus dicatat.

Meskipun menggunakan mesin, tetap dibutuhkan tenaga manusia sehingga harus dihitung upah. Upah para pekerja sepanjang proses produksi ini pun harus tercatat dengan detail oleh seksama.

Sampai sejauh ini, proses produksi mulai tergambar, di mana mulai muncul harga pokok produksi. Keseluruhan munculnya cost mulai dari operasional mencari raw material, membeli, merawat, termasuk di dalamnya tambahan mesin serta perawatannya, adalah beberapa unsur cost dalam perhitungan harga pokok produksi.

Dapat ditemukan sebuah definisi terkait harga pokok produksi, sebagai keseluruhan biaya yang muncul dan harus dihitung detail sebelum barang dipasarkan.

Detailnya penghitungan tersebut dikarenakan telah dibayarnya biaya tadi sejak awal. Artinya, sudah ada cost keluar oleh pedagang dalam rangka menjual barang.

Mengenal Cost of Goods Sold

Mengenal Cost of Goods Sold

Keseluruhan ongkos atau cost dibayarkan dalam sepanjang masa produksi tersebut di atas, harus diperhitungkan agar bisnis dapat berjalan dan mendatangkan keuntungan.

Jangan sampai terlewat menginventarisasi setiap biaya, karena kekeliruan dapat membuat bisnis dijalankan dengan sangat payah, kehabisan tenaga dan juga biaya, tanpa terasa pemasukan keuntungannya.

Setelah mengolah material dalam serangkaian proses, saatnya pengusaha menjual barangnya. Pangsa pilihan penjual tentu sudah menjadi pertimbangan sebelumnya, agar barang produksi tersebut dapat laku dibeli.

Ketika melempar barang ke pasar, pedagang tentu tidak mau asal-asalan menentukan harga. Ada biaya-biaya yang harus diperhitungkan, karena sudah dikeluarkan pada proses produksi.

Selain itu, ada juga keuntungan yang diinginkan oleh pedagang dari setiap produk terjual. Penentuan keuntungan per produk tadi, merupakan upaya untuk mencari berapa nilai yang sesuai bagi harga jual.

Hal itu berarti, cost of goods sold atau harga pokok penjualan merupakan nilai produk setelah diperhitungkan seluruh biaya sepanjang pembuatan produk serta keuntungan diinginkan.

Perhitungan ini akan terpengaruh juga oleh masih ada atau tidaknya sisa bahan baku, dan juga produk-produk jadi namun belum habis terjual pada bulan sebelumnya.

Hal itu dilakukan, karena pengambilan keuntungan harus memperhitungkan barang-barang sisa, agar sebisa mungkin penjualan yang dilakukan bulan ini sekaligus menghabiskan barang sisa bulan lalu.

Secara sederhana, terbaca di mana letak perbedaan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan manakala meninjau setiap komponennya.

Pada siklus mengolah raw material menjadi produk siap jual atau barang jadi, pedagang tidak serta-merta mendapatkan harga jual dengan mudah. Karena pengeluaran tadi pasti terjadi dan harus dirinci secara mendetail, agar pengusaha tidak keliru mendapatkan harga jual yang tepat, dan mendapatkan keuntungan yang sepadan.

Bagaimana Menghitungnya?

menghitung perbedaan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan

Pada keduanya, diperlukan kehati-hatian untuk menentukan biayanya. Hal itu karena ada juga pedagang yang familiar dengan kedua istilah ini, namun belum menemukan letak perbedaan keduanya.

Apalagi, di kalangan awam, kedua istilah dagang tersebut memang sering mendapatkan akronim sama yaitu ‘HPP’. Padahal, secara teori yang disebut ‘HPP’ pada dasarnya hanyalah harga pokok penjualan.

Baca Juga:

1. Raw Material

Sebagaimana dijelaskan bahwa upaya mencari raw material, salah satunya mengharuskan pedagang mencatat detail pembelian bahan baku tersebut.

Dalam menentukan berapa cost yang dikeluarkan, juga harus diperhitungkan operasional saat menuju tempat pembeliannya, maupun ada tidaknya ongkos pengiriman dari supplier.

Sesampainya di gudang, pasti akan ada lagi tambahan cost guna memelihara kualitas dari material tersebut agar tetap bisa terpakai.

Ketiga unsur tadi yaitu harga beli, pengiriman, dan perawatan, merupakan unsur penting untuk mendapatkan berapa riil biaya bahan baku. Di samping itu, perhatikan di gudang penyimpanan jika masih ada sisa bahan baku dari periode sebelumnya.

Real raw material cost didapatkan dengan menjumlahkan berapa harga bahan mentah, harga beli serta pengirimannya, lalu kurangi dengan sisa bahan atau inventory.

2. Production Cost

Setelah itu, langkah selanjutnya adalah menentukan berapa production cost. Pada komponen ini, akan termasuk di dalamnya biaya dari bahan mentah, di mana sudah dihitung di atas. Setelahnya, dihitung pula berapa upah serta fee sepanjang produksi.

Perhitungan cost ini dan juga tambahan biaya lainnya sangatlah penting, karena ada peralatan untuk membantu proses produksi seperti mesin dan kendaraan yang membutuhkan perawatan.

Selain itu, bukan tidak mungkin material yang disimpan mengalami penyusutan. Apalagi, jika terjadi sebuah kondisi force majeur seperti kecelakaan kerja atau pegawai sakit sehingga membutuhkan tenaga tambahan. Semakin detail menghitungnya, semakin sesuai nilai kos produksinya didapatkan.

3. Real Production Cost (Harga Pokok Produksi)

Fungsi dihitungnya kos awal produksi dengan detail pada beberapa komponen tersebut, tidak lain agar mendapatkan nilai tepat pada production cost. Sebelumnya, pengusaha harus melihat kondisi persediaan barang atau sisa barang bulan sebelumnya.

Jumlah keseluruhan biaya tadi akan dijumlahkan dengan persediaan bahan setengah jadi yang ada, dikurangi sisa bahan setengah jadi bulan lalu. Hasilnya adalah harga pokok produksi.

4. Mencari HPP (Cost of Goods Sold)

Langkah terakhir setelah semua harga didapatkan, barulah pedagang dapat mencari berapa riil HPP secara tepat.

Menghitungnya, yaitu dengan menjumlahkan harga pokok produksi dengan barang yang siap jual, dikurangi sisa barang yang tidak terjual di bulan lalu. Harga tersebut merupakan HPP, yang kemudian dapat digunakan sebagai acuan menambahkan keuntungan barang.

Pada sektor dagang, pentingnya menentukan apa perbedaan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan adalah agar tidak terjadi kesalahan pencatatan dan penentuan harga jual. Dalam hal mana, penentuan harga jual tersebut adalah awal dari penghitungan keuntungan yang akan didapatkan oleh pengusaha.

Disaya Aja

Fauziah Islami Writer at Disaya. An aquarius girl who loves music, watching movies and of course writing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *