Fauziah Islami Writer at Disaya. An aquarius girl who loves music, watching movies and of course writing.

7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik untuk Bisnismu

6 min read

7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik untuk Bisnismu

Peran tim atau sumber daya manusia merupakan hal utama ketika kita membangun bisnis. Sayangnya, masih banyak yang belum bisa menjalankannya dengan baik, mungkin karena belum terpikirkan atau karena belum paham caranya.

Padahal, kompetensi membangun tim bisnis tidak akan lekang oleh waktu. Inilah ilmu yang dibutuhkan sepanjang masa, ketika memulai, membangun fondasi, membesarkan bisnis dan menjadikan bisnis naik kelas menjadi korporasi.

Misalnya di dunia Bisnis StartUp Digital, ketika memulai membangun bisnis mereka dengan dana dari Investor, maka yang mereka lakukan pertama sekali adalah Belanja Orang (talent).

Tujuannya, ya untuk membangun tim dengan cepat dan tepat. Membeli waktu, membeli momentum.

Mereka berani membayar mahal orang-orang yang “siap pakai”, mulai dari CMO, CTO, CFO, dan beragam Talent lainnya yang siap berkontribusi langsung pada saat itu juga ke perusahaan.

Tim yang siap pakai langsung dapat dengan mudah melakukan Scale-Up bisnis secara cepat, karena semua tim secara Bersama-sama fokus pada pencapaian goal dari perusahaan.

Dan kamu harus tahu bahwa Tim adalah value tertinggi di mata investor.

Lalu bagaimana cara membangun tim kerja yang baik untuk bisnis kamu sendiri?

Teruslah membaca..

Apa Itu Bisnis?

Gambar 1 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik

Bisnis adalah suatu organisasi komersial yang menghasilkan profit tanpa kehadiran pemilik yaitu owner atau pemegang saham.

Jadi, jika kamu bekerja menghasilkan uang masih seorang diri itu belumlah termasuk berbisnis, tapi masih tergolong sebagai Self Employeed.

Maka dari itu, jika kamu ingin betul-betul menjadi seorang pebisnis atau pengusaha, maka materi utama dalam artikel ini adalah bagaimana cara membangun tim kerja yang baik, dapat menghasilkan profit dari suatu bisnis meski kamu sedang liburan.

Karena sebuah bisnis dikatakan sukses jika tim yang bekerja di sana terjadi sinergi antar tim sehingga menghasilkan profit.

Cara Membangun Tim Kerja yang Baik

Ketika bisnis semakin berkembang, salah satu yang perlu diperhatikan dalam perkembangannya adalah tim bisnis yang dimiliki. Tanpa adanya kerjasama tim, maka bisnis tidak akan berkembang.

Berikut 7 Langkah membangun Tim Bisnis yang handal yang disarikan dari buku Teguh Wibawanto, How To Build The Business Team”.

1. Buat Visi, Misi dan Budaya Bisnis

Gambar 2 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik

Sebagaimana tujuan hidup, visi, misi dan budaya sangatlah penting bagi sebuah usaha serta merupakan arah ke mana perusahaan kamu akan melangkah nantinya dan lebih tepat sasaran.

Visi merupakan cita-cita atau impian sebuah bisnis, dan dengan memiliki impian bisnis tentunya akan terus bergerak untuk mencapai impian tersebut.

Misi merupakan penetapan tujuan dan sasaran perusahaan yang akan dilakukan dalam mencapai visi bisnis yang telah kamu tetapkan sebelumnya.

Sementara budaya dapat membangkitkan semangat serta menjadi inspirasi bagi tim kerja dalam perusahaan kamu dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka.

Menurut Kotler yang dikutip oleh Nawawi (2000:122) dalam merumuskan visi yang efektif, kita harus memperhatikan beberapa karakteristik, yaitu:

  • Imagible (dapat dibayangkan)
  • Desirable (menarik)
  • Feasible (reality dan dapat dicapai)
  • Focused (jelas)
  • Fleksible (aspiratif dan responsive terhadap perubahan lingkungan)
  • Communicable (mudah dipahami

Jika Visi dan Misi sudah kamu buat, maka pembentukan budaya di lingkungan bisnis kamu juga penting kamu bangun, karena setiap anggota tim kerja kamu akan membawa budaya masing-masing sesuai dengan nilai-nilai dari tempatnya bekerja sebelumnya.

Oleh karena itu, budaya perusahaan yang kuat akan menjadi penentu dalam menciptakan kenyamanan dalam lingkungan kerja.

Akan tetapi perlu kamu perhatikan juga bahwa keberhasilan perusahaan dalam membangun budaya yang kuat dan kontinyu sangatlah ditentukan oleh energi dan karakter kamu sebagai Leadernya dan karakter karyawan kamu.

Jika energi tersebut mampu mengalir ke dalam perilaku kerja sehari-hari di perusahaan kamu, maka kesadaran dan kemauan setiap orang untuk menciptakan budaya perusahaan yang kuat akan menjadi kenyataan.

Saat perusahaan sudah menjadi tempat kerja yang membanggakan bagi tim kamu, maka mereka akan mengambil peran dan tanggung jawab masing-masing guna memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan perusahaan kamu.

Mereka pun akan bekerja dengan sepenuh hati untuk memenuhi misi perusahaan..

2. Bangun Struktur Organisasi

Gambar 3 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik

Memulai bisnis untuk pertama kali tentu tidak mudah sob. Terkadang kamu sebagai owner pun perlu menjadi “Superman” alias melakukan segala aktivitas bisnis kamu dengan sendiri.

Akan tetapi seiring berkembangnya bisnis kamu, bukan tidak mungkin kamu harus merekrut beberapa karyawan atau anggota tim bisnis dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu agar visi dan misi dapat tercapai.

Lantas, bagian atau komponen apa yang mesti diperhatikan saat baru memulai bisnis?

Pertama, Bagian yang menghasilkan Uang

Ini adalah bagian yang terkait dengan produksi, marketing/penjualan produk atau jasa yang diberikan. Seringkali bisnis baru bangkrut karena bagian pemasaran atau penjualannya lemah.

Bagian ini kerjanya adalah melakukan riset pasar, mencari klien, mengatur lokasi penjualan, hingga mendapatkan pembeli yang mau membeli produk/layanan perusahaan.

Pada bagian ini termasuk juga bagian unit produksi, jika memang produk yang diberikan merupakan produksi sendiri. Disatukan dalam satu bagian, agar produksi dapat mengerti jika permintaan pasar meningkat.

Kedua, Bagian Pendukung

Bagian pendukung ini ini adalah bagian yang mengelola administrasi, penagihan ke klien, pembuatan dokumen penagihan, pengaturan kas keuangan, pembayaran gaji. Termasuk juga masalah pengurusan perizinan, pajak, dsb.

Nah, masing-masing bagian di atas cukup dipimpin oleh satu orang saja dulu. Adapun jumlah anggota di tiap bagiannya, ya tergantung lagi seberapa besar kapasitas produksi, jangkauan pemasaran dan kebutuhan administrasi.

Oh ya, sebagai catatan buat kamu, jangan pernah membiarkan biaya yang kamu keluarkan untuk membiayai bagian pendukung lebih besar dibanding bagian yang menghasilkan penjualan atau uang. Bisa tekor sob hehehe…

Jadi, jika bisnis kamu tergolong baru sebaiknya cukup memfokuskan diri pada dua fungsi dasar di atas.

Bahkan, di awal-awal bisnis berjalan, kamu sebagai owner juga bisa berperan sebagai marketing yaitu mulai dari perencanaan hingga distribusi produk ke pelanggan.

Ketika bisnis kamu sudah berkembang dan tim kerja dalam bisnis kamu bisa ditingkatkan, maka struktur organisasi yang dasar di atas bisa dikembangkan dan dibuat secara mendetail.

3. Rekrut Orang yang Tepat

Gambar 4 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik

Cara Membangun Tim Kerja yang Baik berikutnya adalah Rekrutmen. Inilah pintu gerbang untuk menciptakan SDM yang hebat.

Mencari tim yang handal dan berkualitas tidaklah mudah, proses rekrutmen adalah salah satu proses yang penting dalam mencari orang yang paling tepat untuk memenuhi spesifikasi pekerjaan dan mencari orang-orang yang mau bekerja di bisnis kita.

Di sinilah kita akan memilih kandidat karyawan sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Kandidat yang dipilih nantinya diharapkan bisa Bersama-sama dalam mencapai goal perusahaan.

Lalu, bagaimana caranya merekrut karyawan?

Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan, dalam mencari kandidat:

  • Referensi. Ini adalah cara terbaik untuk mencari kandidat yang diharapkan. Karena relatif lebih presisi. Umumnya, dari 10 orang yang direferensikan, 30%-40% nya pasti oke, bisa diterima. Referensi kandidat bisa didapat dari karyawan, teman, kolega atau bahkan konsumen.
  • Kampus. Umumnya, ketika orang lulus kuliah maka orientasinya adalah mencari kerja. Jadi masih Fresh pikirannya. Kampus itu bagus, bisa menjadi kantong-kantong rekrutmen kamu. Kamu bisa mendapatkan sumber daya yang kamu mau.
  • Jobfair. Orang yang dating ke pameran kerja, tentu mau mencari kerja kan? Nah, yang seperti ini tingkat keseriusannya sangat tinggi. Jobfair itu bagus, biayanya lebih murah, bisa lihat langsung pelamar.
  • Iklan. Tidak hanya produk/jasa yang diiklankan, tapi mencari talent juga perlu kamu iklankan. Kamu bisa gunakan media cetak, tapi tentu ini anggarannya cukup tinggi. Bisa juga iklan di Internet. Apalagi saat ini sudah banyak Website atau platform yang mempertemukan antara pelamar kerja dengan perusahaan pencari karyawan.
  • Agen Tenaga Kerja. Kamu bisa menggunakan juga agen tenaga kerja yang bertugas mencari kandidat dengan posisi tertentu. Biasanya ada komisi yang harus kamu siapkan untuk agen tersebut. Detailnya saya kurang tahu persis. Hehehe

Jika proses rekrutmen sudah selesai, selanjutnya adalah proses seleksi. Seleksi adalah usaha pertama yang harus kamu lakukan untuk memperoleh karyawan yang berkualitas.

Ada 4 metode yang cepat dan akurat dalam seleksi karyawan yang sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, yaitu:

  • Seleksi Kelengkapan Administrasi
  • Test IQ (Intelligence Quotient)
  • Test Karakter dengan Metode DISC
  • Interview

Secara Detail belum dapat saya ulas di sini. Insya Allah di lain kesempatan..

4. Men-Develop Karyawan

Gambar 5 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik

Mendidik karyawan adalah sesuatu yang harus dipersiapkan oleh setiap perusahaan. Namun sebelumnya, pastikan pada proses rekrutmen anda telah memilih orang-orang yang berkualitas seperti layaknya batu permata yang belum diasah.

Untuk mendidik orang yang tadinya tidak punya keterampilan apa-apa, setiap perusahaan biasanya punya kurikulum, metode dan trainer.

Ada beberapa metode yang bisa kamu lakukan untuk men-develop karyawan kamu, yaitu:

Self Study

Cara ini boleh dikata termasuk cara yang paling murah. Kenapa? Karena kamu cukup mengarahkan karyawan kamu membaca buku-buku yang berkaitan dengan Manajemen, HRD, marketing, sales, atau hal lainnya.

Setelah mereka pelajari, masing-masing akan mempresentasikan kepada teman-temannya di ruangan tertentu. Bahkan kamu bisa mengadakan lomba persentase di antara mereka.

Jadi mereka akan saling berbagi pengetahuan dari apa yang sudah mereka baca dan pelajari masing-masing.

Class Room

Metode ini adalah metode training di dalam kelas, sesuai dengan kebutuhan karyawan. Pemateri bisa dari kamu sendiri, dari internal perusahaan kamu, atau bisa dengan mendatangkan Trainer dari luar.

Eksternal

Metode selanjutnya adalah pelatihan eksternal. Yaitu, dengan mengutus karyawan kamu untuk mengikuti training atau pelatihan di luar yang diadakan pihak luar perusahaan dan dibiayai oleh perusahaan.

Nah, setelah mereka mengikut pelatihan di luar, mereka harus berbagi pengetahuan yang mereka dapatkan kepada karyawan yang lain, agar yang lain juga dapat mengerti.

On The Job Training

Mereka akan menjadi mentor di bagiannya masing-masing, di antaranya adalah direktur, sales, manager, HRD atau bagian teknisi.

Biasanya untuk level pimpinan, mereka menggunakan orang luar untuk mementori usahanya. Tentunya orang tersebut sudah berpengalaman dalam bidang yang dikerjakannya.

5. Ukur Kinerjanya

Gambar 6 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik

Setiap karyawan harus diukur indicator kinerjanya agar dapat mencapai visi yang dimiliki perusahaan. Untuk itulah setiap perusahaan akan membuat Key Performance Indicator (KPI) untuk masing-masing karyawan sesuai dengan job desk-nya.

KPI setiap perusahaan bisa berbeda tergantung kebutuhan. KPI inilah yang akan menjadi indikator yang digunakan untuk mengukur level pencapaian kinerja atas sasaran strategi yang telah ditentukan.

Dalam menentukan KPI, harus dilakukan oleh team manajemen perusahaan secara matang dan cermat dengan mempertimbangkan visi dan tujuan organisasi. Penentuan biasanya menjadi tugas HRD, akan tetapi tidak ada salahnya untuk meminta pendapat dari pemangku kepentingan di dalam perusahaan.

6. Berikan Kompensasi

Gambar 7 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik

Cara Membangun Tim Kerja yang Baik selanjutnya adalah dengan memberikan kompensasi kepada tim atau karyawan kamu.

Kompensasi biasanya ada 2, yaitu kompensasi langsung dan tidak langsung. Kompensasi langsung biasanya seperti gaji, upah, komisi dan bonus. Sementara kompensasi tidak langsung bisa berupa asuransi, tunjangan, cuti, reward, dsb.

Tentunya kompensasi ini akan berbeda untuk setiap level karyawan. Seperti jabatan, tingkat pendidikannya, jenis pekerjaannya dan pengalaman kerjanya.

7. Selalu Monitoring

Gambar 8 Cara Membangun Tim Kerja yang Baik

Ketika semua aturan dan tugas masing-masing divisi sudah kamu tetapkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan monitoring. Tujuannya agar dapat memberikan informasi mengenai proses pelaksanaan program dan menjadi Feedback bagi para pengelola dan pelaksana program.

Sesuai tujuannya, monitoring sebaiknya kamu lakukan secara rutin dan berkala. Hal ini dilakukan agar kamu dapat mengetahui secara dini solusi atau tindakan terbaik apa yang harus dilakukan terkait kinerja setiap divisi.

Baca Juga:

Kesimpulan

Membentuk tim bisnis yang handal memang butuh proses Panjang. Menemukan orang terbaik tidak semudah menggosok Lampu aladin sambil berucap “Sim Salabim” langsung jadi. Proses dan cara membangun tim kerja yang baik dapat dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan bisnis kamu.

Oleh karena itu, kamu sebagai owner haruslah terus mengupgrade diri sendiri, mengupgrade keilmuan, belajar dari orang-orang terbaik, sehingga nilai-nilai kerja kamu sebagai leader nantinya dapat kamu tularkan ke tim bisnismu.

Semoga Bermanfaat

Disaya Aja

Fauziah Islami Writer at Disaya. An aquarius girl who loves music, watching movies and of course writing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *