Fauziah Islami Writer at Disaya. An aquarius girl who loves music, watching movies and of course writing.

Bisnis Model Canvas, Kompasnya Para Pengusaha

2 min read

Bisnis Model Canvas

Hai sahabat DISAYA, terima kasih sudah berkunjung di blog ini. Pada tulisan kali ini saya mau share mengenai Bisnis Model Canvas. Sebenarnya penulisan yang betulnya adalah Business Model Canvas (BMC). Apa itu BMC, Elemen apa saja yang ada didalamnya? Yuk kita bahas satu per satu.

Apa Itu Bisnis Model Canvas?

Menurut Wikipedia, Business Model Canvas (BMC) adalah suatu kerangka kerja yang membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal.

Jadi, jika membaca pengertian di atas dapat kita maknai bahwa dengan tools BMC ini, kita bisa memahami sebuah bisnis secara garis besar tanpa harus membuat dokumen bisnis plan panjang lebar.

Oh iya, Bisnis Model Canvas ini pertama kali dikembangkan oleh Alexander Ostelwarder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dalam buku tersebut, ia menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis.

9 Elemen Business Model Canvas

Sebuah bisnis tentunya membutuhkan suatu strategi yang dapat menunjang suksesnya sebuah usaha kedepannya. Maka dari itu, bisnis model kanvas ini bisa menjadi salah satu tools untuk membangun strategi bisnis. Berikut ini adalah sembilan elemen yang harus kamu persiapkan:

1. Customer Segment​

Elemen ini akan menjelaskan siapa kelompok pelanggan potensial dari produk atau bisnis Anda. Hal yang harus kamu perhatikan pada bagian ini adalah kamu harus benar-benar bisa mendefinisikan secara spesifik dan detail siapa target pelanggan kamu sob.

Beberapa orang membagi Kategori di dalam customer segments ini seperti; Mass Market, Niche Market, Segmented, Diversified, dan Multi-sided Platform.

Biar gampang praktiknya, kamu bisa memulai dengan menggunakan Kategori kelompok Usia, Gender, Pekerjaan, Pendapatan, Lokasi, atau Hobi dari target pelanggan kamu.

2. Value Proposition

Pada bagian ini berisi tentang apa saja nilai plus yang akan membuat bisnis kamu terlihat menarik dan berbeda dengan bisnis yang lainnya. Apa saja poin-poin yang dapat memberikan manfaat bagi pelanggannya. Kelebihan dan keunggulan apa saja yang dimiliki produk kamu dibanding pesaing. Tuliskan semuanya di bagian ini.

3. Channel

Elemen ini berisi tentang media apa saja yang kamu gunakan agar konsumen bisa tahu Value dari produk dan bisnis kamu tadi. Misalnya melalui TV, Radio, Brosur, Kartu Nama, Website, Sosial Media, Aplikasi, dan sebagainya.

4. Customer Relationship​

Bagian ini merupakan elemen di mana sebuah perusahaan menjalin hubungan dengan pelanggannya. Kamu harus tahu bagaimana cara bisnis kamu bisa terus keep in touch dengan para pelanggan.

Ada beragam cara yang bisa kamu lakukan. Misal, membuat komunitas untuk pelanggan atau mengirimkan Hadiah di hari Ulang Tahun pelanggan kamu (tentunya kamu harus punya datanya sebelumnya). Bahkan hal-hal kecil seperti menelpon dengan menanyakan kabarnya sangat bagus untuk membangun hubungan baik dengan pelanggan kamu.

5. Revenue Stream

Bagian ini merupakan elemen yang paling vital bagi usaha kamu sob. Karena di sinilah kamu harus memikirkan darimana produk atau bisnis kamu dapat duit. Contoh, jika bisnis kamu adalah Rental Mobil, salah satu revenuenya ya dari hasil sewa.

Tapi, apakah cuma itu?

Gak dong, kamu bisa punya sumber pendapatan lain selain hanya sekedar rental. Seperti, Space Iklan di Mobil kamu, mulai dari space di pintu, kaca belakang, atau bahkan Full 1 Body mobil kamu. Kira-kira begitu sob..

Selain itu misalnya kamu jualan online menggunakan website, nah di website kamu itu juga bisa menjadi salah satu revenue buat bisnis kamu sob. Apakah slot iklan atau bekerjasama dengan Google Adense.

6. Key Resource​s

Elemen ini mengandung segala macam sumber daya yang harus kamu miliki agar key activities bisa dijalankan dan value proposition bisa diberikan pada pelanggan kamu. Mulai dari pengelolaan bahan baku, infrastruktur, SDM, proses operasional, dan lain sebagainya.

7. Key Activities​

Elemen ketujuh dari Bisnis Model Canvas ini adalah Key Activities. Pada bagian ini kamu harus menyusun segala aktivitas wajib yang berhubungan dengan produktivitas bisnis kamu sob. Mulai dari yang berkaitan dengan urusan produksi, operasional, bahkan hingga marketing.

8. Key Partners​hip

Pada elemen ini akan berbicara mengenai siapa saja yang akan terlibat dalam proses bisnis kamu sob. Intinya semua pihak yang bisa kamu ajak kerjasama. Seperti supplier, vendor, agensi, dan sejenisnya.

9. Cost Structure

Elemen terakhir ini penekanannya pada struktur pembiayaan bisnis. Pada bagian ini kamu harus membuat rincian biaya apa saja yang harus kamu keluarkan untuk melakukan key activities atau untuk menjalankan keseluruhan aktifitas bisnis kamu. Patokannya biasanya berdasarkan isian pada elemen key activities, key resources, dan channel.

Contoh Bisnis Model Canvas

Berikut ini adalah contoh BMC dari perusahaan perbankan.

contoh bisnis model canvas

Jadi, kesimpulannya. Business Model Canvas menurut saya adalah sebuah Kompas bagi seorang pengusaha. Kamu sebagai nahkoda, tidak akan pernah tahu mau bawa ke arah mana bisnis kamu jika tidak punya Kompasnya, tidak punya penunjuk arahnya.

Baca juga sob:

Demikian sharing singkat saya mengenai Bisnis Model Canvas. Sebaiknya kamu banyak latihan membuat BMC. Melakukan hal ini dibutuhkan pikiran yang tenang, apalagi menyangkut masa depan bisnis kamu. Sayang kan kalau bikinnya asal-asalan, ya gak? hehe. Semoga bermanfaat.

Disaya Aja

Fauziah Islami Writer at Disaya. An aquarius girl who loves music, watching movies and of course writing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *